fbpx

3D Print Fish: makanan masa depan!

steakholder 3D print fish

Hi, Healthy bestie!

Siapa yang tidak tahu bahwa Industri makanan laut merupakan sektor vital yang berperan penting dalam perekonomian dunia. Namun, penangkapan ikan yang berlebihan dan praktik akuakultur yang tidak berkelanjutan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan dan berkurangnya populasi ikan. Banyak metode akhirnya diciptakan untuk menanggulangi masalah ini. Salah satunya dengan metode pembudidayaan. 

Proses budidaya ikan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan cara penangkapan ikan tradisional. Pertama, menghilangkan kebutuhan akan penangkapan ikan liar, yang bisa jadi tidak berkelanjutan dan berbahaya bagi lingkungan. Kedua, ini memungkinkan kontrol yang lebih tepat atas produk akhir, menghasilkan ikan yang konsisten dan berkualitas tinggi setiap saat.

Namun belakangan ini, terdengar berita yang berasal dari Steakholder foods yang memiliki misi membuat daging asli tetap berkelanjutan, enak, dan bersih. Mereka menggabungkan keilmuan biologi canggih dengan teknologi bioprinting 3D mutakhir untuk menghasilkan potongan daging asli utuh. Menarik banget gak sih Healthy bestie?

3D Print Cultivated Fish (from Asia Food & Beverages)

Mungkin sebagian dari kita tahu proses pencetakan daging 3D sudah terdengar belakangan ini. Namun, pembuatan ikan yang dibudidayakan menggunakan metode ini merupakan tonggak sejarah yang signifikan. Para peneliti di Umami Meats, sebuah startup daging berbasis sel yang berada di Singapura, mengembangkan 3D print fish pertama di dunia menggunakan sel groper hibrida. Bioprinter 3D mereka digunakan untuk membuat ikan adalah mesin khusus yang memproduksi jaringan dan organ menggunakan sel hidup.

Bioprinter 3D yang digunakan untuk membuat ikan adalah mesin khusus yang dapat menghasilkan jaringan dan organ menggunakan sel hidup. Printer meletakkan lapisan sel, seperti printer 3D tradisional meletakkan lapisan plastik, sampai jaringan yang terbentuk sepenuhnya dibuat. Tidak seperti printer 3D tradisional yang menggunakan plastik atau logam, bioprinter 3D menggunakan serangkaian biomaterial, termasuk protein, polisakarida, dan senyawa organik lainnya, untuk membuat jaringan hidup. Proses pembuatan jaringan hidup ini dikenal sebagai bioprinting dan merevolusi teknologi makanan, karena menawarkan sesuatu yang menjanjikan untuk pengembangan steak atau ikan yang dipersonalisasi.

Ikan hasil 3D print fish juga lebih berkelanjutan daripada metode akuakultur tradisional, yang membutuhkan banyak air dan pakan. Dengan bioprinting 3D, ikan dapat dibudidayakan di lingkungan yang terkontrol dengan sedikit limbah. Teknologi ini juga berpotensi menciptakan pilihan makanan laut yang lebih berkelanjutan bagi konsumen dan mengatasi kekurangan pangan di daerah.

Wah menarik banget kan Healthy bestie?! Tapi seperti halnya teknologi baru, masih ada tantangan yang harus diatasi sebelum ikan cetakan 3D tersedia secara luas. Biaya bioprinter 3D masih cukup tinggi, dan proses budidaya ikan dalam skala besar masih disempurnakan. Namun, pengenalan ikan budidaya cetak 3D pertama di dunia merupakan perkembangan yang menarik dalam industri makanan laut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *